Perlindungan subsea pipeline thdp anchor drop (Jangkar kapal) menjadi perhatian dlm perencanaan instalasi/ pemasangan pipa bawah laut. Pada dasarnya penurunan dan penarikan jangkar kapal terjadi saat keadaan darurat/ emergency. Jangkar yg diturunkan ke dasar laut dapat masuk ke dasar tanah perairan bergantung dari karakteristik jangkar dan tanah. Setelah itu pulalah rantai jangkar tertarik dan berhenti setelah shaft terkunci seperti gbr berikut:Tegangan pada rantai yg berlebih menyebabkan mata jangkar lepas dan bergerak kembali. Gambar di atas adalah tahapan penetrasi & penarikan jangkar di bawah seabed. Proteksi pipeline thdp pengaruh langsung dari jatuhnya jangkar/ benda lain yaitu menimbun pipeline dgn material (Batu/ boulder, pasir, concrete, dll). Secara umum semakin besar beban yg diberikan maka akan banyak timbunan yg diperlukan.
Gambar ini menunjukkan perbedaan alur yg diberikan pada masing2 konfigurasi. Pengujian di lab menunjukkan modifikasi sudut rantai jangkar tidak berpengaruh signifikan thd desain kecuali bila jangkar berada sgt dalam di bwh seabed.
Solusi proteksi:
- Proteksi konvensional 1 lapisan
- Proteksi konvensional 2 lapisan
Berikut contoh desain u/ proyek di Natuna:
Dari desain tersebut telah diberikan proteksi yg memenuhi perhitungan thdp beban jatuh dan tarikan akibat jangkar. Kesederhanaan desain meminimalkan biaya konstruksi/ instalasi di lapangan. Untuk selanjutnya pengawasan terhadap pelaksanaan tetap perlu dimonitor untuk menjamin durabilitas struktur.
(CJP-261108)
Leave a comment