Analisa Geoteknik (Part 2)

Analisa Geoteknik (Empirical Method)

1Walaupun terkesan sama sebelumnya namun aktualnya berbeda karena perhitungan analisa geoteknik ini didasarkan dgn meode empiris. Desain yg dipakai kali ini berdimensi 14 X 40 m (Tinggi x Panjang), slope = 1:2 dengan 2 aplikasi material tanah yang berbeda. Model yg dipakai adlh Mohr-Coulomb. Sama seperti artikel sebelumnya, bahwa input hrs sama dgn hasil uji material tanah di lokasi proyek. Tanpa input itu maka kita tak bisa menghitung apa2. Di atas didapat material #1 Kuning mempunyai kohesi 5 dan sudut geser tanah 20, sedang material 2 cohesion = 10 dan shear angle = 25. Metoda analisa dilakukan dgn 4 metoda dan diperoleh 4 SF (Safety Factor):

  1. Morgenstern-Price (SF = 1,479)
  2. Bishop (SF = 1,477)
  3. Janbu (SF = 1,355)
  4. Ordinary (SF = 1,376)

Freebody diagram pada critical slice (potongan kritis) dapat dilihat seperti berikut:

Freebody Diagram

Sedangkan Kurva Kapasitas Tanah (Kohesivitas dan Friksi) thdp Jarak sumbu-X ditunjukkan seperti berikut:

Kurva Strength vs X-OrdinateDari sinilah kita dapat tahu seberapa jauh kapasitas tanah thdp slope dan karaketristik yg tlh diberikan. Dan pada akhirnya kita dapat memastikan bahwa slope yg tlh diberikan memenuhi kriteria kestabilan teknis yg diinginkan. Mengingat keterbatasan program (2 Dimensi) hasil terbaik adalah analisa pada setiap potongan slope/talud pada setiap perubahan kemiringan dan karakteristik dari timbunan, tekanan air pori dan tanah dasar.

“Never Ending Journey”

(CJP-141208)